Feeds RSS

Selasa, 07 Desember 2021

Takut

 Hai. Aku kembali lagi. Ntah tiba-tiba ingin menulis kembali tentang hidup yang saat ini masih kujalani. Maaf sudah lama tidak menulis, jadi agak sedikit berantakan.

Aku sudah 24 tahun. Angka yang cukup banyak untuk merasakan derita hidup. Quarter of life orang menyebutnya. 

Hidup di 24 tahun itu kerasa waktu semua updatean teman di instagram sudah tentang pernikahan dan anak lucunya. 

Hidup 24 tahun itu kerasa waktu kamu butuh uang, mau minta orang tua malu, kerja juga masih kurang.

Aku akhirnya lulus 4 tahun 3 bulan dengan jurusan yang tidak kuinginkan, sempat terakhir kali kuceritakan kepada kalian. Semua berjalan dengan lancar, aku menyukai lingkungannya, orang didalamnya, serta sedikit mata kuliahnya.

Tapi, hidup setelah lulus tidak semudah aku mengatakan aku menyukai jurusanku.

Aku lulus desember 2019, setelahnya aku berfikir "ah aku harus self reward nih. 3 bulan lah ya nganggur terus cari kerja." Begitu kataku. Saat maret datang, waktu itu aku mengikuti pelatihan. Corona datang dan masuk indonesia. Semua aktifitas diberhentikan. Lockdown katanya. Aku terjebak di jogja. Ingin pulang tapi takut membawa virus. Bertahan tapi sudah tidak kuat.

Akhirnya, setelah lockdown yang cukup lama. Untaran "kapan kerja" terucap dari orang terdekat. Aku mencoba lagi sambil mengutuk diri sendiri. Ntah apa yang kusesalkan. Aku oun tak tahu. 

Banyak sudah lika liku 2019 dan 2020. Aku seperti seseorang dengan raga yang tidak bertumbuh atau berkembang...

2021 datang, aku mendapatkan kerja di awal bulan. Syukur kataku, aku tidak tau sampai detik ini. Aku mau jadi apa. Ingin rasanya kembali saat menjadi anak kecil yang dengan gampang mengucap kata saat ditanya mau jadi apa. 

Aku bekerja, kontrak 6 bulan. Kontrak pun selesai. Ntah setelahnya bagaimana. Aku tidak tau. Aku merasa tidak cocok dengan jurusanku. 


November 2021.. Aku mendapatkan pekerjaan lagi. Digital Marketing. Sangat berbeda dengan jurusanku sebenarnya. Tapi adalah persamaannya. Aku setiap harinya masih membuat media tentang kesehatan, dengan maksud marketing. 

Aku masih beradaptasi, tapi aku mulai menikmatinya. Aku menyukai bidang seperti ini. Seharusnya..... ah sudahlah sudah berlalu, sudah ikhlas. Hanya teringat.

Belakang ini seringkali mendengarkan musik karya dari idgitaf, takut judulnya. Sangat relate sekali. Waktu mendengarkan pertama kali, air mataku menetes mendengarkan liriknya. Wow sepertinya aku tidak baik baik saja dengan hidup ini. Tetapi siapa yang merasa baik-baik saja saat beranjak menjadi dewasa? 

Sekian ceritaku. Hehe. Semoga aku rajin untuk menulis disini. Dadah!


Cilacap, 8 Desember 2021

Rabu, 27 September 2017

September

"You never know how much you really love someone until you watch them love someone else. Maybe I don't cry, but it hurts. Maybe I won't say, but I feel. Maybe I don't show, but I care. And I should pretending to be happy then."

September, bulan saya. Bulan kelahiran saya lebih tepatnya. Tepat 20 tahun yang lalu, di tanggal 23 september lahir seorang bayi perempuan mungil dengan berat hanya 2,7 kg dari rahim seorang ibu yang luar biasa hebatnya. Dan pada tahun 2017 di tanggal 23 september ini, ada seorang wanita yang sedang sangat amat kacau hatinya meniup lilin putih ulang tahunnya.

Senin, 14 Maret 2016

The God’s Plan Better than My Dream



“Jup, apa kabar kuliah di Jogja nya?”
*Hening* *senyum* “Bukan di jogja, gak di ambil yang itu, jadinya di unsoed.”
Entah berapakali saya mendengarkan pertanyaan tersebut selama kurang lebih 8 bulan ini. Rasanya ? Sakit? Iya. Menyesal? Iya. Kenapa ga dengan tegas saya bilang ke orang tua “Karena belajar berawal dari suka terlebih dahulu.” Dan saya langsung setuju melepaskannya hanya karena ucapan “Kalo kamu mau lanjut di jogja, ayah gamau biayai kamu. Kerja aja sendiri sana.” Dan memilih menderita hingga saat ini.
Sore itu, saat semua murid kelas 12 deg degan dan berharap ada tulisan ‘Selamat kamu diterima… di universitas negri…’ saya hanya berdoa kepada Tuhan, “Semoga saya tidak mendapatkannya.” Bahkan saya sudah memberitahukan kepada teman-tema untuk tidak mendoakan saya. Its not my choise, its just a random choise. And The God’s plan better than my dream, maybe… I got it. You know what I feel? Sad. Of course. Dan mulut saya tidak ada henti2 nya berkata “Aku gak mau.. Aku gak mau.. Aku gak mau..” ibu saya, yang sedang duduk di samping saya tak henti-hentinya berucap “Istigfar mbak.. istigfar..” Dan di hari itu saya juga sudah bisa menebak, saya akan segera melepaskan kesenangan saya, minat saya… 

Sholat istikharah sudah saya lakukan mungkin setiap hari, dan entahlah tuhan tidak memberikan gambaran yang jelas, mungkin tuhan memilih saya untuk memilih. Memilih belajar dengan tenang di bidang yang saya sukai tetapi saya menjadi anak yang durhaka, atau memilih bidang yang saya benci akan tetapi tiga tahun telah saya pelajari tetapi membuat orang tua saya bangga bercerita jika anaknya lolos snmptn:”
Entah mungkin karena didikan dari kecil yang mengajarkan kepada saya untuk selalu patuh kepada orang tua, saya memilih untuk melepas “10 juta” saya dan akhirnya saya berada di kota orang yang baru pertamakali saya datangi saat registrasi fisik. Purwokerto. Saya mengenalnya hanya sebatas mengenal, tidak lebih. 

Dan sudah hamper dua semester saya disini, yaa meskipun saya masih menjalani awal semester kedua ini, saya merasa menjadi orang paling goblok di kampus. Kenapa? Bagaimana tidak, saya mempelajari biologi dicampur dengan kimia, yaaang dulunya di SMA saya sering kabur saat guru mulai masuk kelas, dan memilih untuk tidur di kelas biologi. Tidak hanya itu, saya mempelajari tentang macam-macam penyakit, macam-macam cacing, macam-macam obat. Itu apa? Saya kira kuliah itu tentang bagaimana membua naskah yang baik. Mengetahui letak angel kamera yang pantas untuk ditayangkan. Memilih artis yang berbakat. Oh iya, saya tidak memilih jalan itu, lagi…..

Kalian tahu? Yang kesehariannya terlihat tertawa, tersenyum bahkan ceria. Jika dia sedang sendiri, dia akan memikirkan beban yang ada, menangis hingga akhirnya tertidur nantinya. Itulah alasan kenapa saya jarang di kostan, alasan kenapa saya mengikuti organisasi di kampus saya. Agar saya tidak memikirkan apa yang menjadi kesedihan terbesar saya. 
Sampai saat ini, saat saya menangis sesenggukan di kamar saya sedang menunggu rencana terindah tuhan seperti apa nantinya yang akan diberikan kepada saya:)

Senin, 07 Maret 2016

New life, huh?

Hello, longtime no see huh?
Sudah berapa tahun yah memutuskan untuk ga nulis lagi. Ga nulis diary, ga nulis blog, ga nulis cerpen, ga nulis lanjutan novel. Ah trauma😂
Hmm, kau tahu? Tink sudah terbang bebas dan memutuskan untuk menjadi dewasa. Dia terbang dan begitu saja lupa Akan kisah manis nya tentang peterpen.
Kau tahu? Ketika Tink memutuskan untuk terbang di jalan yang dia ingin kan, sesuatu terjadi pada jalan tersebut dan dia memutuskan untung membelokkan jalannya. Bodoh? Ya. Bagaimana lagi? Bukankah menjadi dewasa harus memiliki suatu keberanian untuk memilih? Kau tau? Dia selalu tersinggung dengan kata-kata "Melakukan pekerjaan berdasarkan suka itu menyenangkan" ya memang. Tapi kau tahu kan? Tuhan selalu memberi tahu bawa mimpi kita tidak lebih baik dari rencananya:)
Dan sekarang Tink memutuskan untuk bertahan, bertahan di jalan yang bukan apa yang dia mau. Bagaimana yang dia rasakan? Yang dibutuhkan hanya lah waktu saja. Jika waktu berbicara Tink Akan menemukan apa yang dia suka, dan bahkan menemukan peterpan yang lain

P.s kau tau? Sampai saat ini Tink takut untuk bermimpi lagi:"

Purwokerto, 7 Maret 2016

Rabu, 15 Oktober 2014

Tanda Tanya

Dalam diamku aku melihatmu,
Dalam senyumku aku menyebut namamu,
Dalam khusu'ku aku mendo’akanmu,

Dalam sakitku aku pun masih bisa mencintaimu.

Saat aku menanyakan hal ini kepada diriku sendiri, hatiku tepatnya. 
"Kenapa kau mecintainya ?"
Entahlah.Aku hanya mulai suka memandangi wajahnya, aku hanya mulai suka  punggungnya, aku hanya mulai suka menikmati candamu, aku hanya mulai mengkhayal tentangmu. Entahlah. Tapi begitu cepatnya aku memulai menyukainya. 

Sabtu, 01 Maret 2014

Maret, menunggumu di jalan yang salah

Selamat pagi readers, sudah lama tidak nongol ini. Maaf, terlalu sibuk dengan rumitnya dunia SMA, tugas dengan berlembar-lembar jawaban, kegiatan HUT sekolah yang menghabiskan banyak sekali uang, dan gejolak hati yang tak kunjung reda dan menghilang #eaaak.
Eh btw kita udah memasuki maret kan ini yeaaaay ? Kalo di twitter pada ramai ngewish pake hastag #MarchWish , aku gamau kayak gitu, di setiap awal bulan berdoa untuk kedepannya. Soalnya hidup ku ya kayak gini ajaaaaaa. Gak bisa move on dari Peter Pan, semakin hari semakin numpuk ini kangen nya karena jarang ketemu, iyaa aku udah resign dari ituuu, iya ituuu :) jadi gak punya waktu buat bareng kayak dulu lagi, gak bisa modusin lagii, heheh :') Sekarang bisanya yah cuman ketemu dia waktu dimusallah, ketemu dia pas lagi lewat depan kelas terus nyapa, senyumnya masih tetep bikin hati adeem. *Betewe ini kan udah maret, gada niatan buat move on? Lagian dia udah punya Wendy kaan...* setiap kalo aku mikir kayak gitu, aku selalu juga ngerasa diri aku ini goblok atau apa ya ? Dia itu udah gak jomblo, dari duluu, dari duluu bangeet. Kenapa masih nunggu ? Karena aku percaya tuhan ngasih imbalan baik buat mereka yang selalu sabar nunggu kook, nunggu itu bukan kerjaan yang gak berguna, nunggu itu yaaa nungguin orang dateng, nungguin perasaan dia untuk kita ada. Tapi untuk saat ini aku tau kok , aku menunggumu di jalan yang gak kamu lewati , iya kan Peter Pan ? Sekarang kalu lagi jalan diarah yang berbeda dari tempat aku nunggu kamu sekarang, bukaan... bukan dia berjalan berlawan arah dengan ku, jika seperti itu kita masih bertemu. Tapi dia berjalan di arah yang berbeda, dan aku menunggunya di jalan yang salah. Kenapa aku masih selalu melakukan hal bodoh ini ? Ya itu tadi, karena tuhan menyayangiku dan memberikanku cobaan dan nanti nya memberikan surprised indah untukku dengan membuatmu berjalan dijalan yang sedang ku tunggu :')
Semoga tuhan menjagamu Peter Pan, karena dalam setiap lantunan do'aku, selalu ada namamu :) Love ypu more and more, whatever u know or not. Semakin kamu tidak mengetahuinya, semakin semakun juga aku menyayangimu

Your Secret Admirer

Rabu, 05 Februari 2014

Aku Harap Kamu Dengar...

Dear, Peterpan...
Udah berapa tetes air mata karena dia yang akhirnya aku usap buat kamu. 
Udah berapa senyum yang hilang yang akhirnya aku yang berusaha munculin lagi.
 Kamu mungkin gak pernah sadar apa yang aku lakuin ini selalu aja tentang kamu,semoga kamu bukan gak mau tau.
Aku gak terlalu ngerti apa yang sebenarnya aku lakuin.
Aku selalu resah ngelakuin hal untuk kamu.
Bukan soal untuk balasannya, tapi aku gelisah ngelukuin ini semua karena CINTA atau terpaksa...
Kemudian aku bercermin, mata aku gak nunjukin sedikitpun keterpaksaan 
AKU BERTAHAN BUAT KAMU.
Entah ini tulus atau bodoh,
Aku gatau benar tentang cinta, namun yang aku tau, cinta memang berkorban sampai segininya.
Pengorbanannya tapernah tau batas, sayangnya..
Beberapa cinta berakhir gak berbalas.
Tapi, apa cinta yang hebat bertahan harus bertahan sampai sekarat.
Kamu selalu senyum ke aku, tapi bukan tersenyum bersamaku, apalagi karena aku.
Ketika kamu bahagia, yang ada cuman dia 
Jangan salahin, aku ngedoain kamu sedih terus,
Karena cuman ketika kamu sedih , Aku kamu anggap ada



My Blog List

Recent Posts

Recent comments

Juple Copy Right. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Agen Dandelion
Lihat profil lengkapku

Buscar