Feeds RSS

Jumat, 20 Desember 2013

Surat Untuk Ibu ...

Untuk Ibuku, Pahlawanku..
Ibu... Aku bukanlah penyair yang amat sangat hebat, membuat sebuah karya dengan diksi-diksi indah tersusun rapi menjadi sajak-sajak kalimat penuh makna. Aku tidak pandai melakukan hal seperti apa yang penyair lakukan, karena aku bukan seorang penyair. Aku hanya seseorang berumur 16 tahun yang telah lahir selamat karena dia mempunyai Ibu yang hebat, yah kau lah orang nya Ibu, selama sembilan bulan lamanya kau membawaku kemana kau pergi, berat ? Pasti, aku akan merasakannya jika nanti aku menjadi sepertimu. Kau melakukan perjuangan yang begitu besar saat aku berada didalam rahimmu, bagaimana aku dulu ? Apa aku sangat nakal seperti sekarang ? Apa kau kerepotan harus membawaku kemana-mana ? Maafkan aku Ibu.. Maafkan aku jika aku tak menjadi seperti anak yang dibanggakan oleh temanmu saat kalian bertemu, maaf jika aku tidak bisa menjadi seseorang yang pantas untuk kau banggakan. Aku hanya bisa membuatmu marah, membuatmu menangis, mengecewakanmu, dan tak memberi imbalan yang pantas atas didikanmu selama ini.
Ibu, bagaimana aku bisa membalas semua jasamu selama 16 tahun ini, Ibu ? Begitu banyak cara yang kau lakukan untuk mendidikku, menasehatiku jika aku bandel, memarahiku jika aku nakal, memukulku jika aku udah kelewatan nakal. Setiap harinya aku selalu mendengarkanmu mengomel, tiap pagi, tiap sore, tiap malam mau tidur. Memarahiku jika aku telat bangun, memarahiku jika aku lupa menyapu, memarahiku jika aku tidak kunjung tidur padahal esok aku harus ke sekolah. Aku tau jika caramu untuk menyayangiku berbeda dengan Ibu-ibu temanku diluar sana. Kau mendidikku seperti itu agar nantinya aku menjadi sosok yang tangguh sepertimu, mampu menapaki dunia yang semakin hari semakin menyebalkan ini.
Ibu.. Aku dan engkau mungkin bukan sepasang anak Ibu kebanyakan, yang selalu  ada pelukan di setiap harinya, selalu ada kata ‘Aku sayang, Ibu’ di setiap paginya, selalu ada kata Maaf jika ada yang melakukan kesalahan. Aku sudah lupa kapan aku terakhir kali mengatakan kata maaf untuk kau Ibu, aku juga sudah lupa kapan terakhir kali kita saling berkata  “Aku sayang kamu”. Miris bukan ? Tapi kita ini beda, iya beda. Limpahan kasih sayang yang setiap detik mengalir dari ku dan engkau mungkin tak perlu diucapkan dengan kata-kata indah. Hanya dengan perbuatan saja.

Ibu... Terimakasih untuk semuanya, semua yang kau berikan untukku, pendidikan, kasih sayang, ketegaran, keberanian. Terimakasih untuk limpahan kasih sayang selama 16 tahun ini. Maafkan aku jika untuk saat ini aku belum menjadi sosok yang kau inginkan. Tapi aku berjanji, suatu saat nanti aku akan menjadi seseorang yang patut untuk kau banggakan. Aku menyayangimu Ibu.. Selamat hari Ibu...

Terimakasih ibu untuk waktunya selama ini :)

Cantiknyaaaa :D

Sabtu, 07 Desember 2013

Sepucuk kabar untukmu Kawan...

Special for my strong man...
Hai kawan, apa kabar mu disana ? Apa kau sudah melihat awan lebih dekat ? Bagaimana bentuknya ? Indah kah seperti yang pernah kau ceritakan padaku dulu ? Apa kau sudah melihat bintang dan bulan di langit malam sana ? Apa kau sudah mengetahui berapa jumlah bintang diatas sana ? Apa kah kau sudah bertanya pada-Nya apa nama bintang yang sinarnya paling terang itu ? Apakah kau sudah nyaman berada didekatnya kawan ? Apakah kau tidak merindukan jalan-jalan jogjakarta yang terjal layaknya hidup ini. Kamu dulu pernah bilang hidup gak bakal terjal kalau kita terus mensyukurinya bukan ? Berapapun yang kau dapatkan setiap harinya kau selalu mensyukurinya, Lima ribu, Sepuluh Ribu, Tiga puluh ribu mungkin seperti dulu ?

Hey kawan, aku masih ingin ngelihat kamu sama baju SMA, pasti keren dong kamu, iya keren . Apa sih yang kurang dari kamu ? :') Aku sekarang udah pake baju putih abu-abu kawan, sesuai apa yang dulu pernah aku katakan sama kamu, dunia SMA gak semenyenangkan dulu saat kita ngehayal kawan, gak ada kata keren untuk menjadi seorang anak SMA, tugas yang menumpuk dan deadline pekerjaan yang terus mengejar, yeaay itu sangat menyenangkan dan lucu. Betapa tidak, dulu kita pernah mengkhayal jika nanti masa SMA itu masa-masa kita ngerasain dunia , gak bakal jadi anak SD lagi, yang kerjaan nya cuman main, ntar kalo SMA kita bisa pake dasi, berlagak seperti orang sukses. Hhehe, apakah kau mengingatnya ? Dulu kita membicarakannya di sela keramaian orang berlalu lalang membawa barang bawakan yang berat-berat, dengan lapang dada kau pernah menolong ibu-ibu sendirian bawa barang belanjaan banyak banget terus kamu dikasih uang dua ribu, ingat kah gimana senangnya kamu dulu ? :')

Apa kah kau juga mengingat lagu ini kawan ?

Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Reff:
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan

Apa kau mengingatnya ? Itu lagu yang dulu sering kau nyanyikan dengan ukulele kesayanganmu, kau memainkannya dari satu gerbong ke gerbong lain, dari stasiun lempuyangan jogjakarta sampai stasiun manapun kau tidak peduli, yang penting orang senang mendengarkan suara merdumu. Itu kan yang kau katakan dulu ? :')
Nyanyikan sekali lagi kawaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan , aku ingin mendengar suaramuu, aku juga ingin melihat senyum nakalmuu, aku ingin melihat wajah kerenmu yang selalu terkena debu :')

Waktu berjalan kawan, kau semakin tumbuh menjadi sosok yang tegar dan biasa menghadapi segala kehidupan ini hingga suatu ketika kejadian itu, entah kapan aku sudah melupakannya, kau pergi, yaaah kau pergi tiba-tiba , saat jarak memisahkan kita dan aku tidak mengetahui kemana kau pergi, saat aku mengunjungimu gubuk reyotmu sepi, tidak ada tanda-tanda penghuninya disana , memori kau menyanyikan lagu rindu itu tiba-tiba terbesit, dan aku selalu menunggumu, menunggumu datang dengan baju coklat baumu dan celana jins favoritmu menemuiku . Aku terus menunggumu, aku datang mencarimu kawan, mencari ketempat biasa kita nongkrong, mencari ketempat biasa kita lelah dengan hidup ini. Kemana kamu ? Apakah kamu sudah pindah dengan bapak dan ibu tiri yang kau panggil nenek sihir itu ? Tapi kenapa kamu gak ngasih kabar kawan ? 
Libur sekolahku sudah berakhir, tahun depan aku akan menemuimu lagi kawan, aku akan mencarimu sampai aku menemukanmu.

Satu tahun sudah berlalu, aku menjalani masa-masa putih biru dengan lunglai selama setahun ini, kemana kamu kawan ? Aku selalu saja menunggu libur sekolah datang, aku aku aku merindukanmu :') Daan libur pun datang, aku kembali mencari mu,
Hingga di gubuk itu aku menemukan lintang, adik kesayanganmu sedang ingin pergi 
"Hei lintang, kemana mas mu ?"
"Eh mbak, mas Gibran.. Diaaa... Diaa pergi mbak"
"Pergi ? Kemana ? Tega sekali dia pegi gak ngasih kabar ke aku, ngebiarin aku nyari dia satu tahun yang lalu, coba jelasin sama mbak lintang, Gibran kemana ?" Tak sengaja air mata dengan gampangnya keluar dari mata ku ini, firasat mengatakan bahwa aku segera bertemu dengan mu kawan, dan lagian aku sudah berjanji kepadamu tidak akan  membiarkan airmataku jatuh begitu saja bukan ? :') Lintang membawaku pergi dari gubuk itu, yaah kau menyebut rumahmu sendiri dengan gubuk reyot. 
Hingga akhirnya dia membawaku ketempat dulu kamu membawaku . "Tempat Pemakaman Umum" Dulu kmu sering sekali mengajakku kesini untuk bertemu dengan ibumu yang sudah berada di surga bukan ? "Lintang ! Aku ingin kamu ngejelasin kemana Gibran, bukan malah ke makam ibumu" ucapku saat itu jugaa, apa maksutmu lintang? Kenapa kau membawaku kesini ? Aku tak merindukan ibunya aku hanya merindukannya.
Hingga akhirnya aku menemukan ukiran di nisan putih

GIBRAN MANDALA
Wafat : 10 Desember 2009
LAHIR : 17 April 1994


Apa benar itu namamu kawanku sayang ? :') Ooh jadi selama ini aku nyari-nyari kamu, kamu disini nemenin ibu kamu, ooh gitu kalo mau ke makam ibu mu gak ngajak aku sekaraang, 
Gibraaaaaan, kenapa kamu secepat inii ? Kamu sosok yang kuat kawan, kamu gak pernah ngeluh meskipun hidup kamu itu bener-bener gak layak dikatain hidup, makan nasi jarang, kerja terus gak kaya-kaya, dulu kamu pernah ngomong gitu kan ? :')
"Mas gibran udah dipanggil Allah duluan mbak, Dia kecelakaan waktu mau turun dari kereta. Badannya remuk, sebelum dia pergi dia sempet nanya sama lintang. "Apa mbak bisa liburan di jogja kalo gak ada mas ya tang, dia kan pikun. Kalo lagi jalan gitu udah lupa pulangnya , waktu berangkat dia lewat mana juga. Hehhe." tak kira itu cuman omongan belaka mbak, gataunya udah terjawab"
Semogga kamu tenang disana yah kawan :') Beribu do'a udah aku panjatin buat kamu, aku bahkan lupa aku pernah do'a apa buat kamu, yang jelas aku yakin allah udah punya tempat yang layak buat kamu disana. Sekarang, aku boleh nangis kan ? :') Maaf gak nepatin janji.... 

Pandaan, 7 Desember 2013



Cewek Cengeng yang suka nangisin kamu :')

My Blog List

Recent Posts

Recent comments

Juple Copy Right. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Agen Dandelion
Lihat profil lengkapku

Buscar